Bangsamu dan Bangsa Kita
Bukan
rahasia umum lagi, bahwa kehancuran dan keberhasilan suatu bangsa itu terletak
pada generasi penerus bangsanya. Mereka terlahir sebagai pewaris perjuangan
leluhur yang telah dipersiapkan untuk generasi penerusnya.
Secara geogafis, Indonesia dapat dikatakan negara besar karena memiliki ribuan pulau yang terbentang luas diiringi jumlah penduduk yang selalu bertambah. Namun, hal tersebut bukan satu-satunya tolok ukur dalam memandang suatu bangsa. Beberapa aspek kehidupan lain seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama dan lainnya yang menjadi bagian dari wawasan kebangsaan turut menentukan seberapa besar bangsa itu. Seiring perjalanan waktu, disintegrasi wawasan kebangsaan tersebut memudar sehingga menyebabkan konflik di berbagai lini dan wilayah yang memicu perpecahan bangsakerap terjadi. Disinilah tampak peranan wawasan kebangsaan dalam menumbuhkembangkan cita-cita negara yang menamai dirinya sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lalu, bagaimana pula menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan tersebut?
Secara geogafis, Indonesia dapat dikatakan negara besar karena memiliki ribuan pulau yang terbentang luas diiringi jumlah penduduk yang selalu bertambah. Namun, hal tersebut bukan satu-satunya tolok ukur dalam memandang suatu bangsa. Beberapa aspek kehidupan lain seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama dan lainnya yang menjadi bagian dari wawasan kebangsaan turut menentukan seberapa besar bangsa itu. Seiring perjalanan waktu, disintegrasi wawasan kebangsaan tersebut memudar sehingga menyebabkan konflik di berbagai lini dan wilayah yang memicu perpecahan bangsakerap terjadi. Disinilah tampak peranan wawasan kebangsaan dalam menumbuhkembangkan cita-cita negara yang menamai dirinya sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lalu, bagaimana pula menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan tersebut?
Berbagai Aspek
Kehidupan Berbangsa
“Seorang anak kecil
pun, jikalau ia melihat peta dunia, ia dapat menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan. Pada peta itu dapat ditunjukkan satu kesatuan
gerombolan pulau-pulau diantara 2 lautan yang besar; Lautan Pasifik dan Lautan
Hindia, dan di antara 2 benua, yaitu Benua Asia dan benua Autralia. Seorang
anak kecil dapat mengatakan, bahwa pulau-pulau Jawa, Sumatera, Borneo, Selebes,
Halmahera, kepulauan Sunda Kecil, Maluku, dan lain-lain pulau kecil di
antaranya, adalah satu kesatuan.”
Pernyataan diatas
pernah dinyatakan Bung Karno dalam pidatonya pada Juni 1945. Pernyataan
tersebut sebagai salah satu contoh pernyataan yang berlandas pada aspek
geografis atau paham geopolitik yang dianut Indonesia, meskipun menurut Moh.
Hatta bahwa sulit menentukan kriteria apa yang dikatakan bangsa. Pidato Bung
Karno atau perhatian Hatta mengenai wawasan kebangsaan ini merupakan bagian
penting dari konstruksi elit politik terhadap bangunan citra (image)
bangsa Indonesia.
Apa pun perbedaan pandangan elit tersebut, telah membentuk kerangka berpikir
masyarakat tentang wawasan kebangsaan. Lantas, bagaimana pula pandangan para
elit yang dimiliki bangsa kini?
Ideologi Pancasila sebenarnya
telah mencakup aspek-aspek lain. Demikian seperti yang telah diakui bersama
bahwa politik Indonesia
menganut sistem Demokrasi Pancasila, termasuk di dalamnya aspek hukum. Sistem Ekonomi yang ada terletak di antara ekonomi
Kapitalis di selatan dan Sosialis di utara. Kemudian, masyarakat Indonesia
terletak di antara masyarakat individualisme di selatan dan masyarakat
sosialisme di utara, jika dilihat dari kehidupan sosialnya. Sementara itu, Indonesia
memiliki budaya Barat yang terletak di selatan dan budaya Timur di utara.
Sedangkan wawasan kekuatan maritim di selatan dan wawasan kekuatan kontinental
di utara menjadi bagian dari pertahanan dan keamanan di Indonesia. Dan, yang
terpenting adalah nilai luhur yang ada pada agama-agama yang mendorong manusia
untuk selalu melakukan perbaikan, bukan kerusakan dan perpecahan. Serta,
aspek-aspek lain yang membutuhkan perhatian.
Disamping beberapa aspek
kehidupan yang harus dipandang dengan rasa persatuan dan kebersamaan dalam berkehidupan
berkebangsaan Indonesia,
terdapat dua aspek yang perlu diketahui dalam menerapkan konsep wawasan
kebangsaan. Yaitu aspek moral dan aspek intelektual. Kedua aspek ini secara
bersama mensyaratkan adanya perjanjian diri (commitment) pada seseorang atau
masyarakat untuk turut bekerja bagi kelanjutan eksistensi bangsa dan bagi
peningkatan kualitas kehidupan bangsa. Selain itu, menghendaki pengetahuan yang
memadai mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa serta potensi-potensi
yang dimiliki bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar