Selasa, 28 Februari 2012

isu kiamat 2012

Kapan Kiamat..? Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu. Kita hanya tahu lewat tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat itu. Pada manuskrip peninggalan suku Maya yang tinggal di selatan Meksiko atau Guatemala yang dikenal menguasai ilmu Falak, disebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012. Disebutkan juga pada waktu itu akan muncul gelombang galaksi yang besar-besaran sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.
Ramalan akan adanya kiamat pada 2012 dari suku Maya sebenarnya belum diketahui dasar perhitungannya. Tetapi issu ini sudahmenyebar luas lewat media Internet. Sebagai Muslim, saya hanya yakin bahwa Kiamat ada dan PASTI akan datang. Dan waktunya, kita tidak ada yang tahu, apalagi sampai menyebut tanggal..
Tentang waktu, kapan kiamat terjadi, ummat Islam hanya diberi sign, berupa tanda2 datangnya kiamat. Bila tanda-tanda sudah ada, maka hari yang dimaksud memang sudah dekat. Tetapi tepatnya kapan, kembali ke konsep dasar, Ummat Islam tidak ada yang boleh menyebut waktu, baik hari, tanggal, bulan maupun tahun. Sebab…
Innamaa ‘ilmuhaa ‘inda Allah, (yang tahu soal kiamat itu hanya Allah)

Senin, 27 Februari 2012

Pembelajaran Menulis Sastra Berbasis Produk

Dunia sastra adalah dunia yang indah. Dunia yang mencoba memotret setiap kejadian di alam raya dengan menebarkan aroma hikmah yang terserak, yang kadang tak terbaca oleh kita. Mengapa tidak kita kenalkan dunia yang indah itu pada murid-murid kita? Saya yakin, dengan mengenalkan mereka pada dunia sastra, daya kreativitas siswa-siswa kita dalam menulis sastra bisa tertantang. Kepekaan mereka dalam kehidupan juga bisa teruji secara apik lewat kemasan sastra.
Apalagi jika Anda sebagai guru Bahasa Indonesia mempunyai karya sendiri yang bisa dijadikan contoh bagi murid-murid Anda, wah itu lebih luar biasa lagi. Anda tidak hanya berkutat pada teori apa itu cerpen, roman, novel, puisi tetapi Anda sudah mengajak siswa untuk merambah ke ranah produk. Siswa tidak hanya membaca dan menikmati karya sastra tetapi mereka juga bisa membuatnya.
Lalu, bagaimana caranya? Pembelajaran menulis sastra berbasis produk adalah pembelajaran yang bukan hanya menjejalkan aneka teori tentang karya sastra terhadap siswa tetapi lebih menekankan pada ranah produk dan proses kreativitas siwa dalam menulis. Anda bisa mengenalkan pada siswa tentang proses-proses kreativitas sastrawan dalam menulis. Di sini, Anda bisa menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan siswa pada tahap sebelum menulis, saat menulis, dan setelah menulis.
Buku-buku sastra yang sedang banyak peminatnya saat ini juga bisa menjadi rujukan untuk merangsang minat siswa dalam menulis sastra. Pola pendekatan masalah juga bisa digunakan oleh para guru dalam menggiatkan siswa untuk menulis sastra. Misalnya, mereka bisa menulis apa yang sedang berkecamuk di dalam otaknya untuk diungkapkan melalui tulisan sastra. Bisa dimulai melalui bentuk yang sederhana terlebih dahulu yaitu puisi.
Jadi, menulis sastra bisa menjadi terapi psikologis yang murah. Hal ini dikarenakan kelegaan yang dirasa saat semua kegelisahan tertumpah dalam sebuah karya. Hal yang paling penting saat membelajarkan menulis sastra adalah guru menyajikan contoh-contoh karya sastra yang bermutu, bisa yang mempunyai nilai sastra tinggi, bisa juga yang populer.

puisi by,:lacha

*PERTEMANAN SEJATI*

            engkau selalu ada dikala aku membutuhkanmu
       engkau selalu setia ,saat aku dalam kebingungan
     kebingungan akan sesuatu yang hilang dalam hatiku
    dikala senja telah menyapa ,dikala ruang telah gunda
         kau selalu melengkapi!
    melengkapi serpihan hati yang sudah sirnah di hempas angin
 sahabatku...!!!!!!!!!!
   terima kasih atas kesetianmu
   terima kasih atas semu ilmu yang kamu berikan
    ilmu yang tidak mungkin aku dapatkan ditempat manapun
 sahabatku …!!!!!!!!!!!!
   kau memberikan semangat  yang baru dalam hidupku
  engkau memberiku arti, arti dari sebuah ikatan persahabatan
 bukan ikatan teman yang kosong belakang
  sahabatku
 aku berharap padamu,
    jangan pernah tinggalkan aku
   sendiri menjalani hidup dalam dunia yang panah ini
aku tdk ingin luka yang sudah lama menutup
  kembali menganga lagi .

Sabtu, 25 Februari 2012

Kiai Haji Abdurrahman Wahid


Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun)[1] adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pacarku Sahabatku

          Pada suatu hari, ketika aku duduk di bangku panjang di sudut sekolah, datang seorang cewek yang cantik, namanya Wulan. “hei.., lagi ngapain ?”, “lagi baca-baca aja” jawabku. “Rio, Wulan boleh tanya nggak ?” dia bertanya lagi padaku. “boleh, Wulan mau tanya apa ?”
“gini, tadi ada cowok yang nembak Wulan, belum Wulan jawab sih, Wulan mau minta pendapat Rio dulu”
Aku heran, kenapa Wulan minta pendapatku, padahal aku hanya sahabatnya. Aku kembali bertanya “memangnya siapa cowok itu ?”
“Rian..”, dengan wajah gembira Wulan menjawab. Tanpa pikir lagi, aku pun langsung berkata “terima aja Lan, toh dia kan ganteng, baik, dan pujaan cewek lagi�$80�
“yang bener yo.., ia deh, Wulan terima aja”.

          Akhirnya, Wulan pacaran dengan cowok itu. Semulanya aku nggak merasakan apa-apa, tapi beberapa hari kemudian, setelah Wulan pacaran dengan cowok itu, aku merasa kesepian. Rasanya aku kehilangan sesuatu, biasanya aku selalu bersama-sama dengan Wulan, tapi sekarang tidak lagi. Memang ia sih,Wulan itu seorang cewek yang cantik, manis dan selalu menjadi rebutan cowok-cowok di SMA, tapi dia adalah sahabatku yang baik yang selalu menemaniku, yang tidak memandangku dari sisi manapun.

          Ketika aku berjalan menuju kekantin, terlihat sesosok Wulan bersama cowoknya sedang bermesraan. Jantungku pun langsung berdetak kencang seperti jam gadang yang terletak di Padang. Timbul rasa cemburu di hatiku, aku nggak tahu, kenapa aku bisa begini. Kemudian aku duduk di pojok kantin dengan di temani segelas air jas jus, dia pun datang dan duduk di kantin itu juga bersama cowoknya.

          “ah, sialan.., jantungku berdetak kencang lagi” kataku dalam hati.
Wulan tidak menegur aku, dia hanya melihat saja, aku pun tidak menegurnya. Kemudian aku pergi dari kantin itu dengan wajah yang agak kusam, mungkin aku telah jatuh cinta dengannya sehingga aku merasakan api cemburu yang begitu besar di dadaku. Setelah itu aku nggak pernah lagi bertemu dengannya.

         
Dua bulan kemudian…,
Pada suatu malam, ketika aku sedang menulis cerpen, terdengar suara cewek yang memanggilku di depan rumah, “Rio.., Rio.. ?” aku langsung bergegas keluar rumah.

          “lo.., kok Wulan nangis, kenapa ?” tanyaku.“Wulan sedih Rio.., cowok Wulan selingkuh” Wulan menjawab dengan nafas yang tersenggat-senggat dan memeluk tubuhku. Aku pun terkejut dan berkata “kan udah Rio bilang, Wulan nggak usah percaya sama cowok itu !”

“ia.., ia.., Wulan menyesal Rio” kata Wulan.

“udah, sekarang Wulan pulang ke rumah aja, jangan pikirkan cowok itu lagi, masih banyak kok cowok yang suka sama Wulan” kataku dengan harapan bisa mengambil hatinya.
          “nggak.., Wulan mau disini aja, Wulan nggak mau pulang…, nggak mau”
Kami pun duduk di kursi panjang yang ada di depan rumahku.
“ya udah, sekarang pejamkan mata Wulan dan rasakan angin yang berhembus.” Wulan pun memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya ke pundakku, beberapa menit kemudian dia tertidur. Aku nggak bisa tidur, aku menjaganya dari malam sampai pagi, setelah Wulan bangun, aku langsung mengantar ke rumahnya.

          Setelah kejadian malam itu, Wulan kembali baik denganku bahkan lebih dari biasanya. Kami selalu bersama, baik di sekolah maupun dirumah. Di saat semua kesenangan itu terjadi, orang tuaku pindah tugas ke luar negeri, aku pun terpaksa harus mengikuti orang tuaku. Aku nggak ke sekolah beberapa hari sebelum berangkat dan aku nggak memberitahu soal ini kepada Wulan. Ketika aku mau pergi, aku hanya menulis sepucuk surat kepadanya, yang aku titip kepada satpam rumahku.

          Wulan pun beberapa hari ini mencariku di sekolah, dia tidak menemukan aku di sekolah, akhirnya dia pergi kerumahku.
“pak..! Rio nya ada nggak ?” tanya Wulan.
“Den Rio nya baru aja pergi neng”
“pergi kemana pak ? kok nggak bilang-bilang”
“Den Rio pindah ke luar negeri, orang tuanya pindah tugas, ini surat dari Den Rio.”
Wulan langsung membaca isi surat itu.
Salam manis,
Mungkin saat Wulan membaca surat ini, Rio udah nggak di sana lagi. Rio sekarang pindah ke luar negeri, karena orang tua Rio pindah tugas. Rio tahu, wulan pasti sedih…, tapi apa boleh buat, mungkin kita nggak di takdirkan bersama.
Sebenernya.., dari dulu Rio sudah suka sama Wulan, cuma Rio nggak punya keberanian untuk ungkapin. Rio hanya sampah, Rio bukan siapa-siapa, Rio culun, Rio kuno…
Mungkin dengan kepergian ini, Rio bisa melupakan Wulan. Mudah-mudahan Wulan bisa dapet sahabat baru yang lebih baik dari Rio…
Sahabatmu..
          Setelah membaca surat tersebut, Wulan langsung bergegas berlari menuju bandara. Dia terlambat, pesawat yang di tumpangiku sudah terbang. Dia menangis dan duduk di bangku yang terletak di ruang tunggu. Seorang anak kecil pun datang dan memberikan kertas yang bertuliskan…
pergi ke taman bandara sekarang..!
          Wulan langsung pergi ke taman dengan tangisannya, kemudian dia terdiam. Sebuah alunan musik yang romantis, taman yang bertaburan bunga dan lilin yang membentuk sebuah jalan terbentang di hadapan Wulan. Tangisan Wulan pun berhenti dan dia melihat sebuah tanda panah yang menuju titik tengah taman tersebut, dia pun perlahan-lahan berjalan sambil menikamati musik tersebut. Setelah tiba di tengah taman tersebut, dia nggak menemukan apa-apa.
          Kemudian terdengar, “Wulan.., ini Rio persembahkan buat Wulan, jangan nangis lagi ya !” Wulan pun langsung menoleh kebelakang dan langsung memeluk aku.
“ia, sekarang Wulan nggak nangis lagi kok, tapi kalo Rio lepas pelukan ini, Wulan akan nangis lagi”
          Orang tuaku nggak jadi pindah karena pemindahan tugas di batalkan. Aku sangat senang. Malam itu juga, aku menyatakan perasaanku pada Wulan dan akhirnya dia menerimaku menjadi pacarnya. Dari sini aku mendapat pelajaran bahwa, jika kita memiliki perasaan janganlah di pendam, ungkapkanlah perasaan itu walaupun pahit rasanya.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys